Setelah kembali dari Tanah Suci, banyak jemaah merasakan "post-umroh syndrome," yaitu rasa rindu yang mendalam dan tantangan untuk mempertahankan semangat ibadah yang telah dibangun. Menjaga hati tetap istiqomah adalah jihad yang sesungguhnya. Berikut adalah 5 tips praktis yang bisa Anda lakukan.

Anda tidak perlu langsung melakukan semua amalan seperti saat umroh. Mulailah dengan amalan-amalan kecil namun rutin, seperti sholat dhuha, membaca Al-Qur'an satu halaman setiap hari, atau berzikir pagi dan petang. Konsistensi lebih penting daripada kuantitas.

Manfaatkan masjid di lingkungan Anda sebagai tempat untuk melanjutkan kebiasaan sholat berjamaah. Datang lebih awal dan pulang lebih akhir. Ini akan membantu Anda merasakan kembali ketenangan yang Anda dapatkan di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Salah satu ciri umroh yang mabrur adalah perubahan perilaku menjadi lebih baik. Ajak keluarga atau teman untuk melakukan kebaikan bersama. Mulailah dari hal-hal sederhana, seperti berbagi makanan, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

Berbagi pengalaman umroh adalah hal yang baik, namun lakukanlah dengan niat untuk memotivasi orang lain, bukan untuk pamer. Alih-alih fokus pada cerita seru, tekankan hikmah dan pelajaran yang Anda dapatkan selama di sana.

Manfaatkan teknologi untuk mengikuti kajian-kajian online atau membaca buku-buku islami. Terus menambah ilmu akan menjaga semangat Anda tetap menyala dan hati tidak mudah goyah.